Mau Buat Pupuk NPK Cair Organik Sendiri? Berikut 5 Langkah Membuat dan Bahannya

DISWANTARA - Pupuk NPK cair merupakan salah satu jenis pupuk yang efisien dalam meningkatkan ketersediaan unsur hara makro pada tanah, yaitu nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Jenis Pupuk NPK cair ini banyak digunakan oleh petani dan penggiat tanaman karena kemampuannya dalam mempercepat pertumbuhan tanaman sekaligus meningkatkan hasil panen.
Kabar baiknya, Anda bisa membuat pupuk NPK cair sendiri dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar kita.
Dalam artikel ini, kita akan membahas langkah-langkah membuat pupuk NPK cair organik sendiri serta cara penggunaannya.

Baca Juga: Mau Menurunkan Kadar Kolestrol, Berikut 7 Makanan Penurunnya yang Wajib Diketahui!.

Sri Mulyani, dalam bukunya berjudul Praktis dan Mudah Menanam Cabai di Rumah, menjelaskan beberapa tahapan penting dalam proses pembuatan pupuk ini.
Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Alat dan Bahan yang Diperlukan
Sebelum memulai proses pembuatan, pastikan Anda sudah menyiapkan alat dan bahan berikut:
Alat:
Wadah atau drum plastik
Pisau dan talenan untuk memotong bahan
Ember berukuran 20 liter

Baca Juga: IKN Boleh Dikunjungi, Ini 7 Ketentuan Saat Kunjungan ke IKN.

Bahan:
Kotoran kambing
Tumbuhan kedelai
Daun kelor
2 liter EM4 (larutan mikroorganisme efektif)
Kacang tanah
Buah-buahan yang sudah membusuk
Bonggol pisang (bagian tengah batang pisang) sepanjang 1/4 bagian
Sabut kelapa 1/4 bagian

Baca Juga: Facebook Akui Ambil Data Pengguna untuk Latih AI Secara Diam-Diam.

1 liter urine sapi
Pucuk daun jati muda
10 liter air bersih
10 kg gula pasir atau gula merah
Langkah-Langkah Membuat Pupuk NPK Cair
Berikut adalah langkah-langkah pembuatan pupuk NPK cair organik yang dapat dilakukan di rumah:

1. Menyiapkan Bahan-Bahan
Pastikan semua bahan yang dibutuhkan tersedia. Pilih bahan organik yang kaya akan nitrogen, fosfor, dan kalium.
Kotoran kambing, kedelai, dan daun kelor merupakan sumber nitrogen alami yang baik.

Baca Juga: 7 Potongan Rambut Terbaik 2024 Pria, Rapi dan Keren.

Bonggol pisang dan sabut kelapa menyediakan kalium yang tinggi, sedangkan buah-buahan yang membusuk serta kacang tanah mengandung fosfor yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.

2. Memotong Bahan
Potong-potong seluruh bahan menjadi ukuran kecil. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses dekomposisi atau pembusukan bahan-bahan organik tersebut.
Semakin kecil ukuran potongan, semakin cepat bahan-bahan tersebut terurai menjadi pupuk.

3. Memasukkan Bahan ke dalam Drum

Baca Juga: 5 Jenis Aplikasi yang Harus Dihapus di HP Android Agar Memori Tidak Cepat Penuh.

Setelah semua bahan dipotong, masukkan bahan-bahan tersebut ke dalam drum plastik.
Pastikan drum memiliki penutup yang rapat untuk mencegah bau dan menjaga proses fermentasi berjalan dengan baik.
Setelah semua bahan dimasukkan, tutup drum dan biarkan selama dua hari untuk memulai proses dekomposisi.

4. Aduk dan Buang Gas yang Terbentuk
Pada hari ketiga hingga hari kelima belas, buka tutup drum setiap hari dan aduk bahan-bahan di dalamnya.
Tujuannya adalah untuk membuang gas-gas yang terbentuk selama proses fermentasi.
Gas ini perlu dikeluarkan agar pupuk cair yang dihasilkan tidak berbau menyengat dan proses fermentasi berjalan dengan baik.

Baca Juga: 6 Fakta Terbaru Kasus Tragis Gadis Penjual Gorengan Sumbar hingga Tersangka Ditetapkan.

5. Proses Penyaringan
Setelah pupuk mengalami proses dekomposisi selama 15 hari, langkah selanjutnya adalah menyaring pupuk cair tersebut.
Gunakan saringan untuk memisahkan cairan pupuk dari ampas-ampas organiknya.
Cairan inilah yang akan digunakan sebagai pupuk NPK cair organik, sedangkan ampasnya bisa digunakan sebagai kompos.
Cara Aplikasi Pupuk NPK Cair
Setelah pupuk NPK cair siap, langkah selanjutnya adalah cara penggunaannya.
Pengaplikasian pupuk NPK cair pada tanaman cukup mudah dan praktis. 

Berikut adalah beberapa langkah dan dosis penggunaan pupuk NPK cair:

Baca Juga: BCA Syariah Membuka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Hingga S2, Berikut Syarat dan Cara Daftarnya.

Pencampuran: Larutkan 100 ml pupuk NPK cair ke dalam 5 liter air.
Tambahkan 10-50 ml molase atau gula untuk meningkatkan efektivitas pupuk dalam memberikan nutrisi pada tanaman.
Dosis Penggunaan: Setiap tanaman membutuhkan 50-100 ml larutan pupuk NPK cair.
Dosis ini bisa disesuaikan dengan usia dan pertumbuhan tanaman. Semakin besar dan tua tanaman, biasanya membutuhkan dosis yang lebih tinggi.
Tanaman Hidroponik: Jika pupuk digunakan untuk tanaman hidroponik, dosis yang dibutuhkan lebih besar, yakni 200 ml pupuk NPK cair yang dilarutkan ke dalam 5 liter air.

Baca Juga: Bulan Depan Cair, Gaji Pensiunan PNS Golongan 4, Berikut Rinciannya.

Pupuk NPK cair ini dapat diaplikasikan dengan cara disiramkan langsung ke akar tanaman atau disemprotkan pada daun, tergantung pada jenis tanaman dan kebutuhan nutrisi tanaman tersebut.
Manfaat Pupuk NPK Cair
Membuat pupuk NPK cair sendiri memiliki banyak manfaat, di antaranya:
Ramah lingkungan: Menggunakan bahan-bahan organik membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanah.
Efisien dan hemat biaya: Bahan-bahan untuk membuat pupuk ini mudah ditemukan dan harganya relatif murah.
Mempercepat pertumbuhan tanaman: Nutrisi yang terkandung dalam pupuk NPK cair membantu mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil panen.

Baca Juga: Segini Gaji PPPK 2024 yang Masa Kerjanya Masih 1 Bulan? Cek Disini, Pasti Tercengang Deh.

Membuat pupuk NPK cair organik sendiri tidak hanya mudah, tetapi juga sangat bermanfaat bagi tanaman dan lingkungan.
Dengan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita, Anda bisa menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi dan dapat memperbaiki kesuburan tanah secara alami.
Selain itu, penggunaan pupuk cair ini juga lebih efisien dan hemat biaya.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin membuat pupuk NPK cair organik sendiri di rumah. Selamat mencoba!